Katamutiara sakit penggugur dosa. Maka kamu akan tabah menerimanya.". Maka kamu akan tabah menerimanya.". Dosa [do·sa] kata nomina (kata benda) 1) perbuatan yang melanggar hukum tuhan atau agama contoh: Tidaklah menimpa seorang muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan kesedihan, kesulitan, kesedihan, keskaitan dan kepedihan, bahkan Haditstentang sakit penggugur dosa bisa menjadi pengingat bagi umat Muslim. Melalui sabda Rasulullah, setiap Muslim menyadari bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk penyakit itu sendiri. Bersamaan dengan rasa sakit, Allah akan menggugurkan dosa-dosa hamba-Nya yang pernah berbuat dzalim dan maksiat. Sakitdan Musibah merupakan Penghapus dosa. Telah menjadi ketetapan dari Allah Azza wa Jalla bahwa setiap manusia pasti pernah mengalami sakit dan musibah selama hidupnya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. GambarKata Kata Ucapan Cepat Sembuh Untuk Pacar Arti Syafakillah Dan Syafakallah Serta Penjelasannya Download Kata Kata Perhatian Buat Doa Orang Penyakit . Sakit Penggugur Dosa merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, dalam pembahasan Kajian kitab Adabul Mufrad karya Imam Bukhari Rahimahullah. Kajian ini disampaikan pada 17 Dzul Qa’idah 1439 H / 30 Juli 2018 M. Download juga kajian sebelumnya Menjenguk Orang Sakit Ditengah Malam – Bab 227 – Kitab Al-Adab Al-Mufrad [scstatus-adabul-mufrad-ustadz-syafiq-riza-basalamah-2014] Kajian Ilmiah Tentang Sakit Penggugur Dosa – Kitab Al-Adab Al-Mufrad Apa sih pentingnya belajar adab? Mungkin seorang memandang remeh adab. Padahal Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق “Tidaklah aku diutus melainkan hanya untuk menyempurnakan akhlak-akhlak yang baik.” Tauhid adalah akhlak hamba kepada Allah. Tidaklah Allah menciptakan kita melainkan untuk mengabdi kepadaNya. Tapi ternyata adab ini merupakan benteng penyelamat tauhid hamba. Al-Hajawi berkata مثل الإيمان كمثل بلدة لها خمس حصون ، الأول من ذهب ، والثاني من فضة ، والثالث من حديد ، والرابع من آجر ، والخامس من لبن ، “Permisalan keimanan seperti sebuah kota yang memiliki lima benteng. Benteng pertama terbuat dari emas, benteng yang kedua tercipta dari perak, benteng itu dibuat dari besi, benteng yang keempat itu dibuat dari batu-bata dan benteng yang kelima itu dibikin dari tanah liat.” Ingat, ini permisalan keimanan. Iman seorang hamba itu dijaga dengan lima benteng. Kita mulai berbicara tentang benteng keimanan ini. Benteng yang kelima atau yang pertama diluar itu adalah adab. Benteng yang kedua dari luar itu adalah ibadah-ibadah sunnah. Benteng yang ketiga yang tercipta dari besi itu adalah kewajiban-kewajiban hamba. Benteng yang keempat atau yang kedua dari dalam yang tercipta dari perak itu adalah keikhlasan. Dan benteng yang terdalam atau nomor lima dari luar yang menjaga kota adalah Al-Yaqin. Beliau menjelaskan فما دام يحفظ الآداب ويتعاهدها فالشيطان لا يطمع فيه Ketika seorang hamba menjaga benteng yang kelima yang tercipta dari tanah liat yang sering diremehkan sama orang, ketika seorang hamba ini berusaha untuk menjaga benteng itu, ketika rusak diperbaiki, ketika ada yang roboh didirikan kembali, terus dia pelihara benteng yang pertama itu, setan tidak mungkin akan berambisi untuk bisa masuk ke benteng yang lebih dalam. وإذا ترك الآداب طمع الشيطان في السنن Kalau seorang hamba meninggalkan adab, ia remehkan adab, etika, akhlak, maka setan akan berambisi untuk merusak benteng yang kedua. Sunnah-sunnah akan dia tinggalkan. Ketika sunnah ditinggal, setan akan berusaha untuk masuk bagaimana hamba ini kewajiban yang rusak. Karena benteng sunnah sudah hancur atau sudah terlobangi. Maka masuk bagaimana menggoda kewajiban hamba. Apabila benteng yang tercipta dari besi kewajiban ini jebol, maka setan akan masuk kepada benteng yang selanjutnya yaitu Al-Ikhlas. Akhirnya orang beramal tidak lagi ikhlas. Tujuannya hanya riya’. Dan ketika keikhlasan rusak, maka setan akan merusak keyakinan, benteng yang terakhir. Ketika keyakinan rusak, maka pergi keimanan. Maka dari itu kita perlu peduli dengan adab-adab Islam, etika-etika yang diajarkan, sehingga mengkaji kitab Al-Adab sejatinya kita sedang menyelamatkan aqidah kita. Karena perlahan-lahan setan itu merusak. Yang sudah ngaji, yang sudah kuat keimanannya, yang sudah mendalam keyakinannya, hati-hati, antum harus jaga adab. Supaya tidak rusak benteng keimanan kita. Itulah salah satu yang mendorong kita untuk mengkaji adab selain mengkaji ilmu-ilmu yang lainnya. Kita telah sampai kepada bab tentang membesuk orang sakit di malam hari atau tengah malam. Kita sudah bahas hadits pertama. Bahwasanya ketika ada orang yang sakit, saudara kita yang sakit, kerabat kita yang sakit, tetangga kita yang sakit, sebagai seorang muslim, orang itu punya hak untuk dibesuk. Tapi ketika kita melaksanakan kewajiban kita membesuk dia, menunaikan hak dia, ada adab lagi. Jangan sampai kedatangan kita membesuk yang sakit membebani dia. Karena terkadang orang yang sakit mau istirahat. Sehingga apa yang dilakukan di beberapa rumah sakit, adanya jam membesuk, itu sejatinya mengajari kita tentang adab membesuk orang sakit. Tapi terkadang kita membesuk tidak diwaktu yang diperbolehkan untuk membesuk. Dan bagi keluarga yang meninggalkan saudaranya yang sakit di rumah sakit, tolong dipedulikan. Karena terkadang malaikat pencabut nyawa mencabut nyawanya dalam kondisi tidak ada yang membimbing dia untuk mengatakan Laa Ilaaha Illallah. Maka terkadang harus tidur di sana, harus menemani di sana. Dan juga pesan buat setiap Muslim agar tidak meremehkan memilih rumah sakit. Banyak rumah sakit di sini. Jangan hanya peduli dengan rumah sakit yang memberikan pelayanan medis yang baik. Tapi yang perlu kita pedulikan juga rumah sakit yang memberikan pelayanan rohani yang baik. Sehingga pasien dipedulikan keimanannya, diperhatikan ibadahnya, bukan hanya urusan pelayanan dari perawatnya yang bagus, obat-obatannya yang manjur umpama, tidak. Kita harus peduli dengan urusan keimanan. Mau rumah sakit itu baik atau buruk, semuanya akan mati. Tapi bagaimana keluarga kita yang sakit mati khusnul khotimah. Itu penting dan perlu dijadikan pertimbangan. Hadits no. 497 Al-Imam Al-Bukhari mengatakan, Ibrahim bin al-Mundzir menceritakan kepada kami, ia berkata, Isa bin al-Mughirah menceritakan kepada kami dari Ibnu Abi Dzi’b , dari Jubair bin Abi Shalih, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam إِذَا اشْتَكَى المُؤمِنُ أَخْلَصَهُ اللهُ كَما يُخَلِّصُ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ “Apabila seorang Mukmin sakit, maka Allah akan membersihkan dia dari dosa-dosa sebagaimana pandai besi membersihkan besi dari karat-karat.” Siapa diantara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Sudah menjadi kodrat manusia, makhluk yang selalu melakukan kesalahan. Nabi kita Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ “Semua anak Adam melakukan kesalahan, dan sebaik-baiknya mereka yang banyak melakukan kesalahan adalah yang kembali kepada Allah.” HR. Ibnu Majah Ada orang yang kembali kepada Allah, sadar bahwa apa yang dilakukan selama ini adalah kesalahan. Sehingga dia bertaubat, beristighfar, ia memperbanyak amal shalih dan dosa-dosanya dihapuskan oleh Allah. Tapi ada orang-orang yang mungkin amalan dia tidak cukup untuk menghapuskan dosa-dosa atau Allah ingin menghapuskan dosa dia dan memberikan ganjaran yang berbeda. Yaitu dengan diberi penyakit. Ada orang ahli ibadah tapi masih diberikan sakit. Allah ingin hapuskan dosa dia dan Allah ingin mengangkat derajat dia. Dari kesabaran yang dia lakukan. Karena Allah memberikan pahala yang spesial kepada orang-orang yang sabar. Sehingga pahala ini tidak bisa didapat dengan bersyukur. Karena ini khusus untuk orang-orang yang sabar. Allah mengatakan …إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿١٠﴾ “Sesungguhnya hanya orang-orang yang sabar yang Allah sempurnakan pahala mereka tanpa perhitungan.” QS. Az-Zumar[39] 10 Maka hadits yang baru saja kita baca, ini hadits merupakan pelipur lara, penghibur orang yang berduka. Jadi ketika antum sakit, kita yang kadang kala terkena duri, sebagai orang kadang-kala potong kuku lalu terkena kulitnya, sebagian orang kadang-kala masuk mobilnya lalu terjepit tangannya, ada orang yang mengangkat barang kemudian kejepit sarafnya. Akhirnya dia tidak bisa bergerak. Dia harus berobat, harus berolahraga, dia harus terapi, kadangkala sampai mati. Maka, sabar. Ingat bahwa rasa sakit menghapuskan dosa-dosa kita. Sehingga seorang Mukmin menghadapi kehidupan ini dengan kacamata optimis. Itu sudah ketentuan sang pencipta. فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا ﴿٥﴾ “Akan ada kemudahan setelah kesulitan.” QS. Asy-Syarh[94] 5 Hadits no. 498 Bisyr menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah menceritakan kepada kami, ia berkata Yunus mengabarkan kepada kami dari az-Zuhri, ia berkata, Urwah menceritakan kepadaku, dari Aisyah dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصَابُ بِمُصِيْبَةٍ – وَجَعٍ أَوْ مَرَضٍ – إٍلَّا كَانَ كَفَّارَةَ ذُنُوْبِهِ، حَتَّى الشَّوْ كَةُ يُشَاكُهَا، أَوِالنَّكْبَةُ “Tidaklah seorang muslim ditimpa musibah -derita atau sakit- melainkan itu menjadi kaffarah penebus dosa-dosanya hingga sekalipun yang menusuknya atau bencana” Tidak untuk semua orang. Ini khusus untuk orang-orang Islam yang menyerahkan dirinya kepada Allah, yang dia bersyahadat bahwa tiada yang berhak disembah melainkan hanya Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah utusan Allah. Kalau ada orang yang berbicara, “Berarti orang yang sakit itu banyak dosanya?” Yang pertama, kalau melihat orang terkena penyakit, kita khusnudzan sama dia. Mungkin bukan karena dosa, tapi yang jelas penyakit akan menghapuskan dosa. Mungkin Allah ingin mengangkat derajat dia. Allah yang tahu. Tapi kalau kita yang terkena penyakit, maka hendaklah kita berkhusnudzan sama Allah dan su’udzan dengan diri kita. Kita banyak dosa. Yang paling menakutkan adalah dosa di dalam hati kita. Penyakit hati yang mungkin orang tidak melihat dan kita tidak merasa. Simak pada menit ke-1946 Download mp3 kajian ilmiah tentang Sakit Penggugur Dosa – Kitab Al-Adab Al-Mufrad Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Jangan lupa untuk membagikan rekaman kajian ini ke saudara-saudara kita atau teman-teman kita baik itu melalui Facebook, Twitter, Google+, atau media yang lainnya agar kebaikan ini tidak berhenti begitu saja. Jazakumullahu khairan ilustrasi oleh sakit penggugur dosa disebutkan dalam hadist HR. Bukhari no. 5660, “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya.. dan selengkapnya dalam artikel ini. Pernah beberapa kali kita mendengar bahwa ketika seorang muslim sakit, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Apakah benar demikian? Untuk mengonfirmasi hal tersebut, berikut ulasan kumpulan Dalil dari Al-Qur’an dan hadist yang menjelaskan mengenai sakit sebagai penggugur dosa. Dalil Al-Qur’anDalil HadistHadits 1Hadist 2Hadist 3Hadits 4 Dalil Al-Qur’an Dalam Al-Qur’an, Allah telah menjelaskan bahwa keadaan sakit merupakan bagian dari cobaan yang ditimpakan Allah kepada manusia di dunia. Dalam keadaan demikian, umat manusia diajarkan untuk tunduk dan memohon kepada Allah SWT dengan kerendahan diri. وَلَقَدْ أَرْسَلْنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبْلِكَ فَأَخَذْنَٰهُم بِٱلْبَأْسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمْ يَتَضَرَّعُونَ “Dan sesungguhnya kami telah mengutus para Rasul kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan menimpakan kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon kepada Allah dengan tunduk merendahkan diri.” QS al-An’am 42 Selain dalil dari Al-Qur’an, Rasulullah SAW juga bersabda dalam beberapa hadist mengenai sakit sebagai penggugur dosa, diantaranya adalah sebagai berikut. Hadits 1 مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya”. HR. Bukhari no. 5660. Hadist 2 مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً “Tidak ada satupun musibah cobaan yg menimpa seorang muslim berupa duri atau yg semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya.” [ no. 2572 b] Hadist 3 مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kehawatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya karenanya” HR. Al-Bukhari no. 5641,5642 Hadits 4 مَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي نَفْسِهِ وَوَلَدِهِ وَمَالِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيئَةٌ “Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya”. HR. Tirmidzi no. 2399, Ahmad II/450, Al-Hakim I/346 dan IV/314, Ibnu Hibban no. 697, disahihkan Syeikh Albani dalam kitab Mawaaridizh Zham-aan no. 576. Demikian ulasan mengenai kumpulan dalil dan hadist yang menjelaskan mengenai sakit sebagai penggugur dosa. Semoga bermanfaat ya. Daftar Gambar Sakit Penggugur Dosa Gagasan. Tidaklah menimpa seorang muslim suatu keletihan, penyakit, kecemasan kesedihan, kesulitan, kesedihan, keskaitan dan kepedihan, bahkan. Seperti hadits yang disampaikan oleh rasulullah saw bahwaSakit Itu Penghapus Dosa / Hadits Ujian Penghapus Dosa Gambar Islami from sakitmu adalah penggugur dosa. Bagi anda yang saat ini sedang diuji sakit oleh allah, semoga selalu sabar. 10 pelebur dosa 4 kesempatan kali ini adalah serial terakhir dari 10 pelebur dosa yang sebelumnya telah Yang Diterima Oleh Seorang Muslim Yang Beriman Adalah Bentuk Penggugur manusia pasti memiliki dosa, terutama kita yang hidup di akhir zaman. Kumpulan hadist dan dalil tentang sakit sebagai penggugur dosa. Karena ketika ada rasa berat dan menolak keputusannya, sakit kita tidak akan jadi penggugur Ketika Kita Sembuh Allah Kembalikan 2 Perkara Yakni, Dikembalikannya Cahaya Wajahmu Dan Napsu juga harus yakin penyakit itu datangnya dari allah, maka mohonlah kepada allah dengan berdoa meminta kesembuhan. Agar sakit jadi penggugur dosa tentu harus ada rasa ridha dan ikhlas ketika menjalaninya. Dari abu hurairah radhiallahu anhu ia berkata 4 Hadits Tentang Sakit Penggugur dia pastilah ia pernah mengalami sakit. Selain sebagai ujian dari allah swt, sakit yang diberikan kepada manusia juga sebagai penghapus dosa. Sakit adalah momentum penggugur Itu Adalah Dampak Dari Dosa Yang Kita yang lebih besar dari itu semua adalah karena rahmat. Sakit penggugur dosa disebutkan dalam hadist hr. Dan selengkapnya dalam artikel Sakit Bisa Menjadi Penggugur Dosa Kita?Maka kamu akan tabah menerimanya.”. “barang siapa yang allah menghendaki kebaikan baginya, maka akan ditimpakan cobaan padanya.”. Begitu indahnya perkara seorang muslim sampai sakitnya pun allah jadikan sebagai media penggugur dosanya. - Dalil tentang sakit bisa jadi penggugur dosa di antaranya terdapat dalam beberapa hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Salah satu hal lumrah sebagai manusia biasa adalah merasakan sakit, baik ringan hingga berat. Dalam Islam, sakit merupakan salah bentuk ujian untuk memperkuat keimanan. Allah Swt dalam Surah Al-Baqarah ayat 155-157 berfirman mengenai setiap muslim pasti mendapatkan ujian seperti sakit sebagai berikut وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ١٥٥ اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ ١٥٦ اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ ١٥٧ Artinya “Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah [wahai Nabi Muhammad], kabar gembira kepada orang-orang sabar, [yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Innā lillāhi wa innā ilaihi rājiūn’ [sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali]. Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,”QS. Al-Baqarah [2]155-157. Di samping itu, sakit juga dapat menjadi pelebur dosa bagi seorang muslim. Oleh sebab itu, selain diusahakan untuk berobat dan berdoa memohon kesembuhan kepada Allah Swt. Seseorang yang sedang sakit juga seharusnya bersabar. Barangkali sakit yang sedang diderita menjadi pelebur dosa-dosanya. Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah bersabda mengenai pahala yang besar bagi seorang muslim nan tertimpa ujian berat seperti sakit sebagai berikut “Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka,”HR. Ibnu Majah no. 4031. Sebenarnya, terdapat banyak hikmat dari sakit. Salah satunya adalah menyadari bahwa kesehatan begitu berarti, sehingga ketika sudah sembuh nanti dapat bersyukur dan menggunakan waktu sehatnya untuk beribadah serta berbuat baik kepada juga Daftar Dalil Tentang Yaumul Hisab Beserta Artinya Bagaimana Cara Menghindari Judi dalam Islam & Dalil Penyertanya? Dalil Tentang Sakit Bisa Jadi Penggugur Dosa Terdapat banyak hadis yang menjelaskan terkait keistimewaan sakit nan bisa menjadi penggugur dosa. Berikut ini beberapa dalil tentang sakit bisa jadi penggugur dosa Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya,”HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571. Hadis Riwayat Imam Bukhari“Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya,”HR. Bukhari no. 5641. Hadis Riwayat Muslim“Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya,”HR. Muslim no. 2573. Hadis Riwayat Imam Tirmidzi“Bencana senantiasa menimpa orang mukmin dan mukminah pada dirinya, anaknya dan hartanya, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada kesalahan pada dirinya,”HR. Tirmidzi no. 2399. Hadis Riwayat Imam Hakim“Sesungguhnya Allah benar-benar akan menguji hamba-Nya dengan penyakit, sehingga ia menghapuskan setiap dosa darinya,”HR. Al-Hakim.Baca juga Kriteria Pemimpin yang Ideal dalam Islam Beserta Dalil Naqlinya Dalil Iman Kepada Kitab Allah Beserta Lafal dan Artinya Daftar Dalil Tentang Thaharah Beserta Lafal dan Artinya - Pendidikan Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Yulaika Ramadhani

gambar kata sakit penggugur dosa